Warga Dulomo Keluhkan Air PDAM Mati, Pemkot Gorontalo Diminta Bertindak

KOMPARASI.ID Warga Kecamatan Dulomo Selatan, Kota Gorontalo, kembali menghadapi masalah serius akibat matinya aliran air Perumda Air Minum Muara Tirta sejak Senin (26/11/2024) pukul 11.00 WITA hingga saat ini.

Situasi ini membuat aktivitas warga terhambat, bahkan beberapa di antaranya terpaksa menunggu hujan untuk mendapatkan air bersih.

Yulianti (28), salah seorang warga setempat, menuturkan bahwa gangguan aliran air ini bukan kali pertama terjadi bulan ini.

Pada 12 November lalu, warga juga mengalami hal serupa tanpa pemberitahuan yang jelas.

“Bulan ini sudah dua kali air mati total. Kalau saja tidak ada hujan, kami tidak tahu harus mendapatkan air dari mana,” keluh Yulianti.

Baca Juga :  Ajang Miss Trans Queen Tuai Kecaman Aleg NasDem Gorontalo Lolly Yunus

Ia menyayangkan kurangnya informasi dari pihak Perumda terkait gangguan ini.

Keterangan Foto : Warga Terpaksa Harus menampung air hujan karena sedari siang Air PDAM mati.
Keterangan Foto : Warga Terpaksa Harus menampung air hujan karena sedari siang Air PDAM mati.

Selain matinya aliran air, Yulianti juga menyebutkan bahwa sebelumnya volume air yang mengalir sudah sangat kecil.

Kondisi ini membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Hal ini benar-benar menyusahkan. Kami butuh solusi jelas, bukan hanya sekadar menunggu hujan,” tegasnya.

Sore itu, beberapa warga terpaksa memanfaatkan hujan deras untuk menampung air. Namun, mereka menegaskan bahwa cara tersebut bukan solusi permanen.

Yulianti mendesak Pemerintah Kota Gorontalo dan Perumda Air Minum Muara Tirta untuk segera memberikan penjelasan sekaligus solusi jangka panjang.

Baca Juga :  Volatilitas Partai dan Gamangnya Pemilih pada Pilkada 

“Sekarang sudah serba digital. Seharusnya ada informasi langsung kepada masyarakat terkait perbaikan atau penyebab gangguan. Sampai kapan kondisi seperti ini akan terus dibiarkan?” kritiknya.

Keluhan serupa disampaikan Aisya, warga lainnya. Ia mengaku matinya aliran air sangat menghambat aktivitas rumah tangga, termasuk memasak, mencuci, dan mandi.

“Sampai sekarang kami masih menunggu air PDAM menyala. Kalau mati seharian penuh, ini sangat merepotkan,” ujarnya.

Aisya berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi, dan aliran air kembali normal.

Baca Juga :  Soal Miras di Lingkungan Sekolah, Dikbud Enggan Sebut Kelalaian

“Kebutuhan air bersih sangat penting, terutama untuk keperluan rumah tangga,” tutupnya.

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *