KOMPARASI.ID – Keheningan malam pengajian di Lapangan drh. Soepardi, Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (20/11/2024), pecah oleh selawat ribuan jamaah.
Namun, di balik kemegahan acara itu, terselip kisah pilu Sunhaji (37), seorang penjual es teh keliling yang merasa dihina oleh salah satu penceramah, Miftah Maulana Habiburrahman.
Dalam sebuah momen yang kini viral di media sosial, Miftah melontarkan candaan yang dianggap melecehkan Sunhaji. Video tersebut memicu perdebatan hangat di berbagai platform, menyorot sisi lain dari acara yang seharusnya mengusung nilai-nilai religius.
Sunhaji mengaku tak menyangka akan menjadi sasaran hinaan di depan ribuan orang.
“Saya tersinggung. Wong saya lagi masuk ada suara kayak gitu,” tuturnya, dengan raut wajah kecewa, di rumahnya di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag. dilansir dari kompas.com
Ironisnya, tokoh agama yang hadir, seperti Habib Zaidan, Muhammad Yusuf Chudlori (Ketua DPW PKB Jateng), dan Usman Ali dari API Al Huda, justru turut menertawakan insiden tersebut.
Meski perasaan terlukai, Sunhaji tetap melanjutkan pekerjaannya malam itu.
Dari tujuh gelas es teh yang terjual, ia mengantongi Rp 35.000. Uang itu digunakan untuk membeli bensin senilai Rp 15.000, sedangkan sisanya dibawa pulang untuk keperluan anak-anaknya.
“Uang itu buat sangu anak-anak. Yang satu masih SMP, satunya SD,” ujar Sunhaji, yang selama setahun terakhir berjualan es teh setelah cedera tangan kirinya memaksanya berhenti menjadi tukang kayu.
Sebagai tulang punggung keluarga, Sunhaji berharap tetap bisa mencari nafkah di berbagai acara besar seperti pengajian akbar. Meskipun insiden ini menyakitkan, ia bertekad untuk terus berjuang.
“Saya cuma ingin kerja buat keluarga. Kalau ada acara ramai seperti ini, saya berharap bisa ikut jualan tanpa rasa takut,” ungkapnya.
Kisah Sunhaji adalah pengingat bahwa di balik keramaian acara besar, ada perjuangan kecil yang sering kali terabaikan.