KOMPARASI.ID – Pemadaman listrik selama 48 jam yang melanda Sulawesi Utara dan Gorontalo menuai keluhan dari masyarakat.
Pasalnya, gangguan tersebut tak hanya menghambat aktivitas sehari-hari, tetapi juga mengungkapkan betapa listrik menjadi kebutuhan utama yang tak terelakkan di era modern.
Asisten Manajer Jaringan UP3 Gorontalo, Thaib Nento, menjelaskan penyebab utama pemadaman ini adalah gangguan pada sistem transmisi di Sulawesi Utara.
“Gangguan ini memicu kerusakan pada pembangkit listrik sehingga memutus pasokan ke wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo,” katanya di kantornya, Jumat, (13/12/2024).
Thaib menambahkan, hingga kini PLN masih menyelidiki akar masalah dari gangguan transmisi tersebut.
Di tengah ketidakpastian itu, tim PLN di Sulawesi Utara dan Gorontalo langsung bergerak cepat memulihkan pasokan listrik.
“Begitu gangguan terjadi, semua petugas PLN langsung dikerahkan untuk memulihkan kondisi,” ujar Thaib.
Di Gorontalo, listrik mulai menyala kembali sejak Kamis malam pukul 22.20 WITA. Namun, pemulihan di seluruh wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo baru mencapai sekitar 80 persen.
Thaib menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan akibat insiden tersebut.
“Kami sangat menyesal atas kejadian ini. Manajemen PLN memohon maaf kepada seluruh pelanggan. Kami juga tidak menginginkan peristiwa seperti ini terjadi,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas terkait pemadaman listrik ini. Menurutnya, informasi resmi hanya akan dikeluarkan oleh PLN.
“Kami mengimbau agar masyarakat tidak membagikan berita yang sumbernya tidak jelas, karena informasi resmi hanya berasal dari PLN,” tegas Thaib.
Meski listrik mulai kembali menyala, masyarakat berharap insiden serupa dapat diminimalisir di masa mendatang, mengingat dampaknya yang cukup besar terhadap berbagai sektor kehidupan.
**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel