KOMPARASI.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Gorontalo terus mengembangkan program pembinaan bagi warga binaannya.
Kali ini, mereka menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi imam, khatib, bilal, serta pelatihan komputer dasar.
Kegiatan yang berlangsung pada (19/02/2025) ini bertujuan untuk membentuk keterampilan serta memperkuat aspek keagamaan narapidana.
Kepala Lapas Kelas IIA Gorontalo, Sulistyo, menegaskan, lembaga pemasyarakatan memiliki peran penting dalam membina narapidana, baik dari segi kepribadian, jasmani, rohani, maupun kemandirian.
Menurutnya, pembinaan keagamaan di Lapas Gorontalo telah berjalan secara sistematis dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk jajaran pembinaan dan keamanan.
“Saya yakin bimbingan ini sudah menjadi program tahunan yang terus dikembangkan. Program ini luar biasa karena dilakukan dengan disiplin dan terpantau, baik bagi warga binaan muslim maupun penganut agama lain,” ujar Sulistyo.
Salah satu keunggulan program ini adalah keterlibatan aktif Kementerian Agama Kota Gorontalo.
Saat ini, sekitar 81 penyuluh agama secara rutin hadir di lapas dari Senin hingga Kamis untuk memberikan bimbingan keagamaan.
Kehadiran mereka menjadi bagian penting dalam membantu proses pembinaan rohani para warga binaan.
“Awalnya saya kaget melihat banyak penyuluh datang setiap hari. Tapi ternyata mereka benar-benar memberikan waktu dan peran mereka untuk membimbing warga binaan,” tambahnya.
Sulistyo juga menekankan bahwa pembinaan ini diharapkan tidak hanya bermanfaat selama warga binaan berada di dalam lapas, tetapi juga ketika mereka kembali ke masyarakat.
Ia berharap para peserta bimtek bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat, bahkan menjadi imam, khatib, atau mubaligh di lingkungan mereka masing-masing.
“Kami ingin mereka keluar dari sini dengan bekal yang cukup, baik secara spiritual maupun keterampilan. Jangan hanya melihat lapas sebagai tempat yang menyeramkan. Kami terus berupaya menciptakan lingkungan pembinaan yang positif,” pungkasnya.