Sedimentasi Parah di Anak Sungai Talumolo, Warga Desak Pemkot Gorontalo Bertindak Cepat 

Keterangan: Endapan pasir yang menimbun anak sungai di Talumolo. (Fiki/komparasi.id)
Keterangan: Endapan pasir yang menimbun anak sungai di Talumolo. (Fiki/komparasi.id)

KOMPARASI.ID Banjir yang melanda Kota Gorontalo dalam beberapa hari terakhir tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga menimbulkan dampak lanjutan yang mengkhawatirkan.

Salah satu permasalahan utama terjadi di Kelurahan Talumolo, di mana aliran anak sungai yang bermuara ke sungai utama tertutup akibat timbunan material pasir yang terbawa arus banjir.

Pantauan Komparasi.id pada Minggu (9/3/2025) menunjukkan bahwa sedimentasi di anak sungai ini telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Endapan pasir yang mengendap di dasar sungai menyebabkan kedalaman air menyusut drastis, menyisakan jarak hanya satu jengkal tangan orang dewasa dari dasar ke permukaan air.

Baca Juga :  Redaksi Hibata.id Beri Sikap Tegas Usai Jurnalisnya Alami Serangan Digital

Warga setempat menyebut bahwa pasir tersebut terbawa arus dari kawasan perbukitan Puncak Botu saat banjir besar melanda wilayah itu beberapa hari lalu.

Tak hanya pasir, limbah rumah tangga juga tampak berserakan di atas lapisan sedimen, memperburuk kondisi aliran air yang semakin dangkal.

Ketua RT 01 Kelurahan Talumolo, Elwin Tulie (48), mengungkapkan bahwa sedimentasi ini berdampak langsung pada sedikitnya 26 rumah warga.

Baca Juga :  Pedagang Cemas, Pasar Rakyat Liluwo Sepi Pembeli

Ia menegaskan bahwa pengerukan anak sungai harus segera dilakukan untuk mencegah risiko banjir yang lebih besar.

“Jalan satu-satunya adalah pengerukan, karena sudah lama tidak dilakukan. Anak sungai semakin dangkal, dan saat hujan deras, air pasti meluap,” ujarnya.

Warga Talumolo kini mendesak pemerintah kota dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret, termasuk pengerukan dan normalisasi aliran air.

Mereka khawatir jika tidak ada tindakan cepat, sedimentasi ini akan memperburuk risiko banjir di masa mendatang.

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *