KOMPARASI.ID – Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, mengajukan audiensi dengan pihak Rektorat Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo, untuk membahas dugaan intimidasi terhadap mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ekstra kampus.
Surat permohonan audiensi telah dikirimkan pada 12 Februari 2025, dan pihak rektorat menjadwalkan pertemuan pada 24 Februari 2025 di ruang pertemuan kampus.
Namun, ketika perwakilan Cipayung Plus tiba di lokasi, mereka justru dihalangi oleh petugas keamanan dan tenaga pendidik.
Ketua Formatur Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Bone Bolango, Jamaludin Hamsah, yang turut hadir dalam rombongan tersebut, mengaku kecewa dengan tindakan tersebut.
“Ibu Rektor sudah menunggu, kami juga sudah siap, tapi kami justru dicegah oleh keamanan dan tenaga pendidik, yang akhirnya membuat kami gagal masuk,” ujar Jamal.
Menurutnya, audiensi ini penting untuk membahas dugaan tekanan akademik terhadap mahasiswa yang terlibat dalam organisasi ekstra.
Beberapa mahasiswa mengaku diancam kehilangan beasiswa KIP-K, diskorsing, bahkan dijatuhi sanksi Drop Out (DO) oleh pihak kampus.
Menanggapi hal ini, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan MBKM, Andriyanto Dai, membantah adanya upaya penghalangan audiensi.
Ia menjelaskan bahwa petugas hanya menjalankan prosedur standar operasional (SOP).
Selain itu, kata Andriyanto, beberapa perwakilan Cipayung Plus tidak dapat menunjukkan identitas sebagai anggota organisasi saat diminta oleh petugas keamanan, sehingga tidak diizinkan masuk.
“Itu hanya sebatas prosedur. Kami perlu memastikan bahwa mereka benar-benar perwakilan Cipayung yang akan bertemu dengan ibu rektor,” ujarnya.(*)
**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel