KOMPARASI.ID – Di tengah tren gaya hidup sehat dan meningkatnya permintaan daging tanpa bahan kimia, ayam kampung kini menjadi primadona baru di dunia kuliner.
Tak heran, usaha ternak ayam kampung mulai dilirik sebagai alternatif bisnis yang menjanjikan, bahkan dengan modal terbatas.
Mengutip kanal YouTube Oncu Farm, tahun 2025 dinilai sebagai waktu yang tepat untuk memulai peternakan ayam kampung.
Konsumen semakin sadar akan kualitas makanan yang dikonsumsi, dan ayam kampung dikenal memiliki keunggulan dari sisi nutrisi dan rasa dibanding ayam broiler.
Tidak hanya lebih sehat, ayam kampung juga memiliki cita rasa gurih yang khas dan rendah lemak. Hal ini membuatnya semakin diminati, baik oleh rumah tangga maupun pelaku usaha kuliner seperti restoran dan katering.
Ramah Pemula dan Potensi Cuan hingga Puluhan Juta
Menariknya, usaha ini termasuk kategori yang ramah bagi pemula. Tidak diperlukan lahan luas atau pengalaman bertahun-tahun.
Dengan lahan sekitar 3×4 meter di samping rumah, seseorang sudah bisa memulai peternakan kecil dengan populasi awal 50–100 ekor ayam.
“Banyak peternak rumahan yang kini bisa meraih omzet hingga Rp5–30 juta per bulan,” ujar Oncu Farm dalam video yang diunggah pada Kamis (17/4/2025).
Dari sisi modal, bisnis ayam kampung cukup fleksibel. Dengan kisaran Rp2 juta hingga Rp5 juta, peternak sudah bisa membangun kandang sederhana dan membeli bibit serta pakan awal.
“Tidak perlu langsung besar. Dari skala kecil justru kita bisa belajar soal manajemen kandang, kesehatan ternak, dan strategi pemasaran,” tambahnya.
Panen Cepat dan Potensi Produk Olahan
Siklus panen ayam kampung berkisar antara 2,5 hingga 3 bulan. Dengan manajemen siklus bertahap, peternak bisa menikmati pemasukan rutin mingguan.
Selain menjual ayam hidup atau karkas, nilai ekonomis bisa ditingkatkan melalui produk olahan seperti ayam ungkep, ayam bakar, hingga abon ayam kampung yang memiliki margin lebih tinggi.
Strategi Memulai Ternak Ayam Kampung
Bagi pemula yang ingin memulai usaha ternak ayam kampung, ada lima aspek penting yang harus diperhatikan agar usaha berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan maksimal. Berikut panduan lengkapnya:
1. Lokasi & Kandang
Pilih lokasi yang tenang, jauh dari keramaian, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Kandang harus dirancang sedemikian rupa agar mudah dibersihkan dan aman bagi ayam.
Dua model kandang yang umum digunakan adalah kandang panggung dan litter, yang bisa disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia.
2. Bibit Berkualitas
Gunakan anak ayam kampung berumur 3–4 minggu yang berasal dari sumber terpercaya. Pastikan bibit sudah divaksin untuk mencegah risiko penyakit dan kematian massal.
Bibit yang sehat menjadi fondasi penting dalam menjamin kualitas dan produktivitas ternak.
3. Pakan Hemat dan Efisien
Untuk menekan biaya operasional, kombinasikan pakan pabrikan dengan bahan lokal seperti dedak, bekatul, serta limbah dapur seperti nasi basi dan sayuran sisa.
Pola pakan yang seimbang akan membantu ayam tumbuh sehat tanpa mengorbankan efisiensi biaya.
4. Manajemen Panen Bertahap
Terapkan sistem panen bertahap agar penghasilan tidak bersifat musiman. Misalnya, jika memelihara 100 ekor ayam, bisa direncanakan panen 20 ekor setiap dua minggu.
Dengan jadwal ini, peternak bisa menikmati pemasukan rutin dan menjaga kestabilan stok.
5. Pemasaran Digital
Manfaatkan media sosial sebagai kanal promosi utama. Posting perkembangan ayam, kebersihan kandang, testimoni pelanggan, hingga resep olahan ayam kampung bisa menarik perhatian konsumen.
Selain itu, perluas jangkauan pemasaran melalui grup WhatsApp RT, komunitas lokal, atau kerja sama dengan warung makan dan katering.
Peluang Besar di Tengah Persaingan yang Masih Longgar
Tidak seperti bisnis kuliner viral yang cepat naik lalu turun, usaha ayam kampung memiliki karakteristik yang stabil. Permintaan cenderung konsisten, harga jual relatif naik dari tahun ke tahun, dan persaingan masih tergolong longgar, terutama di luar kota besar.
Dengan manajemen yang tepat, bisnis ini dapat dikembangkan secara bertahap dan berkelanjutan. Bahkan, banyak pelaku usaha memulai dari kandang kecil di rumah sebelum akhirnya memperluas skala produksi.
Bagi Anda yang tengah mencari usaha dengan risiko minim namun potensi cuan menjanjikan, peternakan ayam kampung bisa menjadi solusi strategis di tahun 2025.
**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel