Dampak Pemadaman Listrik Serentak di Gorontalo, Kedai Kopi Terhambat Aktivitas dan Penurunan Omset

Avatar
Keterangan Foto : Warkop yang terdampak saat pemadaman listrik dui Gorontalo. (Fiki/komparasi.id)
Keterangan Foto : Warkop yang terdampak saat pemadaman listrik dui Gorontalo. (Fiki/komparasi.id)

KOMPARASI.ID Pemadaman listrik serentak yang melanda Provinsi Gorontalo sejak 11 hingga 12 Desember 2024 telah menimbulkan dampak signifikan bagi pelaku usaha kedai kopi di Kota Gorontalo.

Aktivitas yang biasanya ramai dengan pengunjung, kini sepi dan banyak kedai yang terpaksa tutup sementara.

Pada Rabu (11/12) pukul 14.05 WITA, Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengumumkan terjadinya gangguan transmisi pada sistem kelistrikan di wilayah SULUTGO, yang menyebabkan pemadaman listrik meluas ke seluruh Provinsi Gorontalo.

Gangguan ini memengaruhi banyak kedai kopi, yang sangat bergantung pada listrik untuk operasional sehari-hari.

Fikri (23), seorang barista di kedai kopi yang terletak di Jl Hos Cokroaminoto, Kota Gorontalo, mengungkapkan bahwa pemadaman listrik menyebabkan penurunan penghasilan yang cukup drastis.

Mesin kopi yang bergantung pada listrik tidak dapat dioperasikan, sementara ia harus mengandalkan metode manual untuk tetap melayani pelanggan.

“Dari kemarin listrik sering padam, mesin kopi tidak bisa dinyalakan. Walaupun bisa dibuat secara manual, jumlahnya tidak sebanyak menggunakan mesin, sehingga tetap berpengaruh pada omset,” ujar Fikri.

Ia juga menambahkan, kendala lain yang dihadapi adalah kebutuhan pelanggan akan pengisian daya ponsel atau laptop, yang memaksa mereka untuk mencari tempat lain.

Di sisi lain, Safrul (23), pemilik kedai kopi di Jl Jaksa Agung Suprapto, Kota Gorontalo, juga merasakan dampak yang sama. Ia menyebutkan bahwa hampir dua hari pemadaman listrik ini menghambat penghasilan kedai kopi miliknya.

Walaupun sudah berusaha menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, seperti menggunakan metode manual, ia mengakui rasa kopi yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang biasa ia berikan.

“Memang pemadaman listrik ini menjadi hambatan besar bagi usaha kami. Meskipun kami tetap berusaha membuat kopi manual, rasanya tidak sama dengan menggunakan mesin. Kami juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk genset agar tetap bisa beroperasi,” kata Safrul.

Kondisi ini membuat kedai kopi di Kota Gorontalo mengalami penurunan omzet yang cukup signifikan.

Para pelaku usaha berharap agar perbaikan sistem kelistrikan yang terganggu dapat segera selesai, agar mereka dapat kembali beroperasi seperti biasa.

“Harapannya sih perbaikan PLN bisa cepat selesai, biar kita bisa kembali beroperasi seperti biasanya,” tutup Safrul.


**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *