KOMPARASI.ID – Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo menggelar razia besar-besaran di tiga blok hunian.
Kegiatan ini dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, Selasa (25/3).
Dalam operasi itu, petugas menemukan sejumlah barang yang dilarang, sementara tes urine terhadap warga binaan menunjukkan hasil negatif narkoba.
Kepala Lapas Kelas IIA Gorontalo, Sulistyo Wibowo, mengatakan bahwa operasi ini bertujuan memastikan lingkungan Lapas tetap bersih dan aman.

“Kami ingin memastikan tidak ada peredaran barang terlarang di dalam Lapas, terutama handphone, pungutan liar, dan narkoba. Razia ini juga bagian dari peningkatan pengawasan selama Ramadan dan menjelang Idulfitri,” kata Sulistyo.
Petugas yang terdiri dari gabungan Lapas, Polres Gorontalo Kota, Kodim 1304 Gorontalo, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyisir kamar-kamar hunian warga binaan.
Dari hasil razia, ditemukan barang-barang yang tidak seharusnya ada di dalam Lapas, seperti handphone, tali, paku, dan sendok besi.
Namun, Sulistyo memastikan bahwa tidak ada indikasi peredaran narkoba dalam operasi kali ini.
“Semua barang hasil razia akan kami musnahkan agar tidak lagi beredar di dalam Lapas. Ini bagian dari upaya kami untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib bagi warga binaan,” ujar Sulistyo.
Selain razia barang terlarang, petugas juga melakukan tes urine terhadap 25 warga binaan yang dipilih secara acak. Hasilnya, seluruhnya dinyatakan negatif narkoba.

kata Sulistyo, pihaknya ingin memastikan bahwa Lapas bukan hanya tempat menjalani masa pidana, tetapi juga tempat rehabilitasi yang benar-benar bersih dari pengaruh narkoba.
“Hasil ini menunjukkan bahwa pembinaan dan pengawasan yang kami lakukan berjalan dengan baik.”tuturnya.
Menurutnya, pemeriksaan semacam ini akan terus dilakukan secara berkala untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas.
Sulistyo menekankan bahwa razia dan tes urine ini tidak dapat berjalan tanpa kerja sama dengan berbagai pihak.
Keterlibatan Polres Gorontalo Kota, Kodim 1304 Gorontalo, dan BNN Kota Gorontalo, menurutnya, sangat penting dalam menjaga keamanan di dalam Lapas.
“Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pengawasan di dalam Lapas tidak bisa dilakukan sendiri. Kami butuh sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya agar pengamanan lebih optimal,” ujarnya.
Melalui operasi ini, Lapas Kelas IIA Gorontalo menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih bersih dan aman.
Sulistyo berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi Lapas lainnya dalam upaya menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih baik.
**Cek berita dan artikel terbaru Komparasi.id dengan mengikuti WhatsApp Channel