KOMPARASI.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat inflasi sebesar 0,1% selama Januari-Februari 2025.
Kenaikan harga tomat, disusul kangkung dan emas, menjadi faktor utama.
Kepala BPS Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, mengatakan lonjakan harga pangan masih dapat ditekan oleh diskon tarif listrik dari pemerintah.
Namun, pencabutan diskon ini bisa memicu inflasi lebih tinggi.
Saat ini, pelanggan listrik pascabayar masih menikmati diskon, sementara pengguna token sudah tidak lagi mendapatkannya.
Inflasi sektor energi diperkirakan terjadi dalam dua gelombang, mulai Maret untuk pengguna token dan April bagi pascabayar.
Selain sektor energi, inflasi diprediksi meningkat menjelang Ramadhan.
Menurut tren tahunan, harga makanan, minuman, dan tembakau cenderung melonjak hingga dua kali lipat dibandingkan bulan biasa.
Hanif menekankan pentingnya langkah preventif dari pemerintah dan Tim Pencegahan Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga.
Jika tidak dikendalikan, kenaikan harga dapat berdampak besar pada daya beli masyarakat.
Masyarakat kini menanti langkah konkret pemerintah untuk memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau.