Kubilai Khan dan Revolusi Uang Kertas di Tiongkok, Catatan Sejarah yang Abadi

Keterangan Foto : Mosaik Marco Polo dipajang di Palazzo Doria Tursi, di Genoa, Italia. (foto : https://historyofinformation.com)
Keterangan Foto : Mosaik Marco Polo dipajang di Palazzo Doria Tursi, di Genoa, Italia. (foto : https://historyofinformation.com)

KOMPARASI.ID Sejak Kubilai Khan menyelesaikan penaklukan Tiongkok pada tahun 1260 dan mengambil gelar sebagai kaisar, Dinasti Yuan mulai menerapkan sebuah kebijakan keuangan revolusioner penerbitan uang kertas.

Kebijakan ini menjadi bagian penting dari sistem ekonomi pemerintahan Mongol, menciptakan inovasi yang bertahan hingga hampir satu abad, yakni dari tahun 1260 hingga 1356.

Bukti penerapan uang kertas ini didokumentasikan secara teliti, mencatat jumlah uang kertas yang diterbitkan selama pemerintahan Kubilai Khan dan penerusnya.

Kebijakan yang diterapkan oleh Kubilai Khan tersebut mengubah pola perdagangan dan keuangan di seluruh kekaisaran Mongol.

Selain menjadi metode pembayaran, uang kertas memudahkan sirkulasi barang dan jasa di wilayah yang luas tanpa harus bergantung pada emas dan perak yang berat dan langka.

Baca Juga :  Pemerhati Sejarah Ungkap Karakteristik Kepemimpinan Olongia di Gorontalo

Penggunaan uang kertas ini menjadi salah satu inovasi percetakan Tiongkok yang pertama kali ditemukan oleh para pelancong Eropa.

Salah satu catatan terpenting mengenai fenomena ini datang dari Marco Polo, seorang penjelajah terkenal asal Venesia.

Dalam perjalanannya ke wilayah Mongol, Polo mencatat dengan sangat rinci bagaimana uang kertas digunakan di seluruh Kekaisaran Yuan.

Menurut Marco Polo, Kubilai Khan tidak hanya menerapkan uang kertas di wilayah kekuasaannya, tetapi juga memastikan bahwa semua orang mematuhinya dengan ancaman hukuman mati jika ada yang menolak menggunakannya.

Polo menuliskan bahwa uang kertas ini diterima di mana pun di kekaisaran dan digunakan dalam setiap transaksi, baik pembelian maupun penjualan, seolah-olah mereka adalah koin emas murni.

Baca Juga :  Ketika Mitos Kekayaan Soekarno Dibongkar, Fakta Sejarah dan Kehidupan Ekonominya yang Mengejutkan

Selain itu, Khan juga memberlakukan kebijakan khusus bagi para pedagang dari negara lain, seperti India.

Para pedagang yang membawa barang-barang berharga seperti emas, perak, atau permata diharuskan menjual barang-barang tersebut kepada Kaisar dengan harga tinggi yang dibayarkan dengan uang kertas.

Kebijakan ini menarik banyak pedagang karena selain memberikan keuntungan besar, mereka juga bisa langsung menggunakan uang kertas untuk bertransaksi di seluruh wilayah kekaisaran.

Kubilai Khan secara cerdik mengelola persediaan barang berharga di kekaisarannya tanpa mengeluarkan biaya nyata dalam prosesnya.

Setiap tahunnya, para pedagang membawa barang-barang senilai ribuan bezant ke Tiongkok dan menukarnya dengan uang kertas, yang beratnya jauh lebih ringan daripada emas.

Kebijakan ini memperkuat kekuasaan finansial Mongol serta memperluas pengaruh mereka ke berbagai wilayah, dengan uang kertas sebagai alat penghubung yang efektif dalam perdagangan internasional.

Baca Juga :  Adi Dassler: Dari Dapur Sederhana Hingga Mengguncang Dunia Olahraga dengan Adidas

Dengan demikian, Kubilai Khan tak hanya mewariskan kekaisaran yang luas, tetapi juga sebuah inovasi ekonomi yang revolusioner, yaitu sistem uang kertas yang memengaruhi perdagangan dunia hingga berabad-abad kemudian.

l

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *